Apakah menghadiahkan pahala amal kepada orang yang telah wafat bermanfaat bagi mayyit?.

Apakah menghadiahkan pahala amal kepada orang yang telah wafat bermanfaat bagi mayyit?.

Narasumber :
Syaikh 'Utsman Al-Khomis
حفظه الله.
Ringkasan terjemahan:

Menghadiahkan pahala amal kepada orang yang telah wafat bermanfaat bagi orang yang telah wafat, akan tetapi menghadiahkan pahala dilakukan sendirian, bukan mengumpulkan kaum dikuburan membaca surat Al-Fatihah yang kemudian menghadiahkan pahalanya untuk mayyit.

Ahli ilmu berbeda pendapat mengenai menghadiahkan pahala amal.
Ada dua jenis amal:
Amal badaniyah (perbuatan).
Amal maliyah (harta).

Amal maliyah (harta) bermanfaat bagi mayyit.
contohnya bersedekah yang pahalanya untuk mayyit.

Akan tetapi amalan badaniyah misal shalat nafilah (selain yang wajib) kemudian memohon kepada Allah agar pahalanya berikan kepada sifulan al-mayyit, atau membaca Al-Qur'an semuanya atau perjuz atau perlembar atau perayat kemudian memohon kepada Allah agar pahalanya diberikan kepada sifulan, atau bertasbih kemudian memohon kepada Allah agar pahalanya diberikan kepada si fulan, ini jumhur kebanyakan ahli ilmu berpendapat amalan badaniyah bermanfaat bagi mayyit, akan tetapi Imam Syafi'i berpendapat menghadiahkan pahala amalan badaniyah tidak bermanfaat bagi mayyit. (sumber: terlampir).

Terjemah selesai.

Selain Syaikh 'Utsman Al-Khomis yaitu Syaikh Kholid Al-Mushlih yang juga murid Syaikh 'Utsaimin beliau berpendapat boleh menghadiahkan pahala surat Al-Fatihah kepada orang yang telah meninggal, bolehnya menghadiahkan pahala amal shalih kepada orang yang telah wafat dan yang masih hidup.
(sumber: terlampir).

Terjemah selesai.

Allohu'alam.
Penerjemah: Komarudin S.T.

Sumber Fatwa Syaikh 'Utsman Al-Khomis
https://www.facebook.com/othmanalkamees/videos/527733661150837/?mibextid=wDgIVwZBy2PExSHI

Sumber Fatwa Syaikh Kholid Al-Mushlih

https://youtu.be/l27ItksE8v4 .